Merasa Salah Jurusan Kuliah

Hi Everyone! Sebelumnya perkenalkan namaku Alfiya, Mahasiswi Politeknik Negeri Semarang, Jurusan Akuntansi. Sesuai judul artikel ini, Apakah kalian merasa salah jurusan kuliah di pertengahan semester? Jika iya, kita sama tetapi mau gimana lagi kita harus bertahan dan bisa keluar dari zona nyaman. Prinsip saya  seperti orang jawa mengatakan “ Yen wes kadung nyemplong, mending sekalian teles sisan” artinya “Kalau sudah terlanjur masuk, lebih baik diselesaikan sekalian”.

Merasa Salah Jurusan
 
Saya dan teman-teman terutama Angkatan 2019 merasakan duduk di bangku perkuliahan hanya satu semester, semester berikutnya dilaksanakan secara daring. Di awal semester tersebut saya masih sangat menjalankan perkuliahan dengan semangat tentunya, bermula dari padatnya kuliah, organisasi, dan kerja, semua saya laksanakan dengan memanaj waktu semaksimal mungkin. Dan sejak mau memasuki awal semester 2 kuliah  datanglah si virus corona di Dunia yang bermula di China  bahkan sampai ke Indonesia di Awal bulan Maret 2020. Setelah itu, kegiatan perkuliahan dilaksankan secara daring sampai sekarang semester 4. Sebagai manusia yang cepat merasa bosan hanya dirumahaja aktivitasnya itu-itu aja, tentunya sangat capek apalagi dengan kuliah daring ini, tapi tetap kita harus patuh terhadap aturan pemerintah.

Memasuki akhir-akhir semester 4 ini saya tidak merasa optimis seratus persen tentang masa depan saya yang saya pikirkan bagaimana saya bisa menikmati ini tanpa mengulangi kata penyesalan karena menurut saya hanya sekali jadi harus dinikmati. Berusaha menikmati dan menjalani dengan tanpa setengah hati tidak perlu merasa kecewa atas pilihan. Lama kelamaan, saya belajar untuk menerima keadaan berusaha mencari hal yang menarik buat saya karena sudah terlanjur kecebur, nggak mungkin kan saya nyerah gitu ajaa. Meskipun jurusan ini sudah saya pelajari sejak di bangku SMK dibidang yang sama yaitu Akuntansi. Alasan saya bertahan karena saya suka angka, Cuma itu sebenarnya yang bikin saya bertahan. Meskipun sekarang masih menjalankan kuliah daring bagi saya sangat berat yang mayoritas dari semua matkul yang ada lebih banyak praktek dari pada teorinya karena saya kuliah di Politeknik  yang sistem perkuliahnya 60% praktek dan 40 % teori. Meskipun online, waktu praktek pun berjalan dengan lancar banyak sumber yang bisa di gunakan saat kuliah daring.

Menurut saya, kuliah bukan sekedar haha-hihi, ketemu teman, masuk kelas, mendengarkan dosen, mengerjakan tugas sampai larut malam atau main-main sama pacar. Tapi kuliah itu usaha mencari relasi dan menyetarakan pola pikir. Dengan mengikuti berbagai kegiatan organisasi di kuliah bisa meningkatkan softskill, pengalaman, dan relasi tentunya. Di masa depan bisa jadi teman-teman yang kita kenal di masa kuliah akan memberikan link di dunia kerja nanti. Sedangkan, yang dimaksud menyetarakan pola pikir adalah bagian dari intelektualitas seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan. Ada pepatah mengatakan, bergaullah dengan penjual parfum maka kamu akan kebagian wanginya. Jika kita hidup di lingkungan kampus yang notabene kaum terpelajar setidaknya bisa menambah pengetahuan kita bisa berfikir kritis.

Ketika kita pesimis dengan bidang ilmu di jurusan kita karena dianggap tidak sesuai dengan yang kita mau artinya kita telah menyia-nyiakan kesempatan. Banyak orang yang mengatakan jangankan salah jurusan sudah bisa kuliah saja syukurnya bukan main. Kuliah itu emang nggak gampang apalagi memakan waktu tahunan. Tapi, saya percaya setiap hal yang kita lakukan pasti ada hal baik di baliknya😊
Penyesalan memang selalu datang diakhir, tapi bukan berarti penyesalan itu akan berarti buruk kan? Proses mencapai cita-cita memang tidak mudah. Ingat sekali kata-kata dari guru SMK saya dengan kita menempuh perkuliahan salah satu jalan terbaik untuk mencapainya.

Supaya teman-teman nggak mengalami hal yang sama, kalau sudah terlanjur salah jurusan kuliah dan nggak bisa keluar dan ada harapan orang tua juga kepada anaknya yang segera lulus sarjana, cobain deh beberapa tips ini siapa tahu bakal manjur dan bisa bikin teman-teman bertahan.

1.    Mengikuti Organisasi

Kehidupan kuliah hanya sebentar tidak seruu jika tidak mengikuti organisasi. Ada banyak organisasi di dunia kuliah yang bisa di ikuti oleh mahasiswa mulai dari Himpunan, BEM, dan berbagai macam Unit Kegiatan Mahaiswa sesuai rumpunnya kegiatan sosial, olahraga, keilmuan, penelitian, kesenian, dll. Yang paling penting harus pilih sesuai passion yang kalian suka.  Dan saya sendiri mengikuti salah satu organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Karena dari dulu sejak SMP saya sudah mengetahui ilmu kepalangmerahan dan saya menyukainya, hingga berlanjut ke SMK, bahkan di kuliah masih sama.  Banyak hal yang saya dapatkan mulai dari pengalaman, ilmu, teman-teman yang sangat baik-baik banget dari alumni, kakak-kakak Angkatan dan teman sebaya dari berbagai jurusan. Karena sayangg banget kalau sampai masa kuliah cuma dipakai kuliah dan haha-hihi aja. Istilahnya mahasiswa kupu-kupu ( Kuliah Pulang). Meskipun pada saat berjalannya kepengurusan di organisasi tersebut, dengan padatnya proker, agenda yang sudah tersusun rapi jangan sampai lupakan kewajiban sebagai mahasiswa tetap belajar.

2.    Pintar-pintar pilih teman

Jangan sampai kejebur dengan pertemanan yang toxic ya guys. Pintar-pintar pilih teman yang dimaksud adalah boleh berteman dengan siapa aja dan perbanyak relasi, syukur-syukur kalau dapat teman yang baik dan bisa sefrekuensi. Lha kalau nggak dapet? Siapa yang repot? Kan bisa merepotkan keluarga. Sudah usia 20 an itu rasanya malu kalau masih bawa-bawa orangtua ke masalah pribadi, ya nggak?

Karena saya sadar nggak pintar, saya cuma bekal rajin, sayapun sering berkumpul sama teman-teman yang rajin dan pintar pula. Jadi, kalau saya ada yang nggak paham saya bisa langsung tanya mereka. Kumpul sama mereka pun bikin saya lebih termotivasi untuk semangat kuliah. Sebelum pandemi ini di semester 1 saya kuliah hampir tiap ada ujian bahkan ada tugaspun dikerjakan bersama sama teman sebaya  sampai pulang kampus larut malam terlihat ambis banget hehe😊 . kalau nggak ada mereka nggak tahu deh nasib saya gimana, ingat banget waktu itu mau Ujian Akhir Semester di salah satu matkul ada yang nggak saya pahami sama sekali, bahkan temanku ngajarin  sampai bisa. Buat teman-teman seperjuangan saya di bangku kuliah sayang banget terutama teruntuk kelas KA-2C. Kalau ibaratkan sebuah perlombaan perjuangan kita masih setengah dan sebentar lagi kita bakal sampai di garis finish. Tetap semangat guys, love you to the moon and back.

3.    Cari hal yang disukai

Di jurusan akuntansi, yang bikin saya bertahan adalah adanya angka-angka karena sejak kecil suka sekali menghitung hehe. Akan tetapi, ilmu akuntansi luas banget  di kuliah ini saya mengambil prodi komputerisasi akuntansi. Jadi, di prodi ini lebih banyak ke pemrogramannya dari pada akuntansinya. di semester 4 ini saya mulai menyukai matkul pemrograman, dimana salah satunya membuat codingannya untuk jadi sebuah program. Prinsip saya cintai apa yang kamu kerjakan dan sebaliknya, kerjakan apa yang kamu cintai. meskipun itu hal sangat rumit tapi saya bisa bertahan bahkan sampai lebih dari  6 jam menatap layer leptop buat membuat coding hehe.  Atau bahkan ada 1 mata kuliah yang menarik mungkin? Teman-teman bisa banget maksimalkan di mata kuliah tersebut. Syukur-syukur sampe ikut lomba dan dapat sertifikat. Keren banget 😊. Jadi, sebenarnya meski sudah kecebur dan nggak bisa keluar jangan menyerah gitu aja dan menyalahkan keadaan yaa. Sayang banget energinya jadi terbuang sia-sia. 
 
Sekarang kalian bisa mencoba menerapkan beberapa tips agar kalian tetap semangat untuk kuliah jangan menyesal lagi dengan jurusan kalian. Pasti ada pelangi setelahnya. Semangatt !




Alfiyatun Rochmah
Hello, I'm Alfiya, majoring in accounting in the Computerized Accounting study program at Semarang State Polytechnic. This blog is about my experiences in school, relationships, travel and personal blogs. Most of the content on this blog will be written in Indonesian. Be Enjoy Guys!

Related Posts

Posting Komentar