REVIEW FILM CLOUDS REMAJA PEJUANG KANKER

إرسال تعليق

Halo guys, happy weekend! Kali ini aku akan review film pertama kali aku tonton di tahun 2021 yaitu Clouds rilis pada 16 Oktober 2020 lalu. Clouds (2020) merupakan film yang diangkat dari kisah nyata seorang remaja bernama Zach Sobiech yang menderita penyakit kanker tulang (Osteosarcoma). Film ini disutradarai oleh Justin Baldoni yang sebelumnya pernah membuat film tentang penyakit Cystic Fibrosis yaitu Five Feet Apart. Film ini menceritakan hari-hari terakhir yang dijalani oleh Zach Sobiech berdampingan dengan penyakit kankernya yang memiliki banyak pesan positif di dalamnya. 

Film  yang membuat aku begitu memedulikan tokoh-tokohnya, hingga membayangkan kehidupan mereka di luar film. Jajaran pemainnya tak kalah hebat, Baik trio penampil muda (Fin Argus, Sabrina Carpenter, Madison Iseman) maupun para senior (Neve Campbell dan Tom Everett Scott) menuangkan rasa secara meyakinkan, memudahkan penonton tertawa, jatuh cinta, dan menangis bersama mereka. Filmnya  menuturkan perjuangan Zach melawan kanker stadium akhir.

 

Dalam film ini diceritakan hari-hari terakhir Zach dalam menjalani hidup yang ingin menghabiskan dengan hal-hal yang berguna dan ia cintai. Zach merupakan remaja empat bersaudara yang memiliki sahabat bernama Sammy. Zach juga mempunyai seorang kekasih bernama Amy yang mencintai Zach apa adanya walaupun ia tau bahwa Zach sedang sakit keras. Dalam film ini diceritakan tentang Zach dan Sammy yang mempunyai kegemaran menulis lagu dan bernyanyi. Sampai akhirnya, Sammy diam-diam mengunggah video mereka bernyanyi dan ternyata video itu menjadi viral. Akhirnya, Zach dan Sammy diminta untuk menandatangani kontrak.

Pada suatu hari Zach dan Amy memutuskan untuk piknik bersama. Namun sebelum berangkat, ibu Zach memaksa puteranya untuk pergi ke rumah sakit karena ia terus menerus batuk.  Selepas menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa kanker yang diderita Zach ternyata telah mencapai stadium akhir hidupnya tinggal 6 bulan lagi. Mengetahui hal itu, Zach malah meminta untuk menghentikan kemoterapi dan mencoba hidup normal seperti orang lain. Di Kampusnya, Pak Weaver (Lil Rel Howery) salah satu dosen Zach, menginspirasinya untuk tetap meraih mimpi meski dengan keterbatasan waktu.

 

Zach tidak kenal menyerah, menolak membiarkan kanker menghalanginya menjalani hidup secara bahagia. Dia gemar melontarkan dark jokes seputar kondisinya. Setiap pagi dia muntah di kamar mandi, lalu berdandan serapi mungkin melatih senyuman di depan cermin, sebelum muncul di hadapan keluarganya seolah tak terjadi apa pun.

 

Namun, keadaan Zach kian memburuk dan kankernya sudah menyebar, sampai akhirnya Zach meminta untuk tidak melanjutkan kemoterapi lagi karena ingin menghabiskan sisa hidupnya seperti anak-anak normal. Di perjalanan dari New York setelah mengurus kontrak, saat Zach sedang bercerita kepada ibunya tentang Amy, Zach tiba-tiba mendapat ide lagu yang akhirnya terlahir menjadi lagu yang berjudul “Clouds”. Lagu Clouds ini membawa respon positif untuk orang-orang di luar sana hingga Zach dan Sammy mendapat kesempatan untuk tampil di Metro Theater. Dengan kondisi zach yang semakin parah, keluarga Zach serta teman-teman dekatnya meminta untuk teman-teman sekolah Zach untuk datang ke Metro Theater untuk prom night dan perpisahan karena waktu yang dimiliki Zach tidak lagi panjang.

Di hari-hari terakhirnya saat keadaan Zach kian melemah, ia meminta kepada keluarganya bahwa ia ingin hari terakhirnya adalah di rumah karena di situ lah ia merasa nyaman. Dalam film ini Zach berkata bahwa “you don’t have to find out you’re dying to start living,” film ini mengajarkan banyak hal seperti kita harus menghabiskan waktu kita bersama orang yang kita sayang dan melakukan banyak hal baik selagi kita dapat melakukannya. Yang paling penting film ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dengan keadaan dan memotivasi banyak orang bahwa penyakit tidak menjadi penghalang untuk melahirkan karya-karya indah.

 

Mengingat film ini merupakan kisah nyata, bagian paling menyentuh dari film ini adalah Zach yang sukses dengan karyanya itu menyumbangkan uang yang ia dapatkan dari musiknya untuk melakukan riset penyakit Osteosarcoma. Harapan Zach adalah musiknya dapat membantu untuk menemukan obat dari penyakit Osteosarcoma agar anak-anak pengidap penyakit tersebut dapat meninkmati masa kecilnya dengan bahagia. Selain itu, Zach juga mendirikan Zach Sobiech Osteosarcoma Fund (yang masih berjalan hingga hari ini).

 

Film yang mengangkat kisah nyata ini dikemas dengan baik dari kata-kata yang disampaikan oleh Zach sampai jalan ceritanya. Berkat film ini, pesan-pesan yang ingin disampaikan Zach semasa hidupnya lebih banyak didengar orang dan memberi pengaruh yang sangat positif. Zach mengatakan “I want to be remembered as the kid who went down fighting and didn’t really lose,” dan hal itu benar, karena ceritanya yang ia tuangkan dalam lagu dan kisah hidupnya yang diceritakan kembali ini dapat menginspirasi banyak orang dan memberi harapan-harapan baru kepada orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit. hingga menciptakan lagu fenomenal berjudul Clouds yang sudah ditonton sebanyak 15 juta kali di Youtube. Oke, cukup sekian review film Clouds dari aku jika kalian membutuhkan motivasi film ini sangat recomend bisa kalian tonton untuk membuat kita menjadi semangat dalam berkarya.
 

Genre       : Drama, Music
Duration  : 2h 1 min
Ranting    : 4.5/5


Alfiyatun Rochmah
Hello, I'm Alfiya, majoring in accounting in the Computerized Accounting study program at Semarang State Polytechnic. This blog is about my experiences in school, relationships, travel and personal blogs. Most of the content on this blog will be written in Indonesian. Be Enjoy Guys!

Related Posts

There is no other posts in this category.

إرسال تعليق